Sayang, Mike Shinoda yang juga pentolan Linkin Park belum bisa memastikan nasib band-nya.
"Saya tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi dengan band ini. Benar-benar tidak ada jawaban [mengenai nasib Linkin Park]," kata Shinoda saat berbincang dengan Vulture.
Shinoda melanjutkan, "Menjadi lucu ketika saya mengatakan apa pun tentang nasib Linkin Park, itu akan menjadi headline. Itu bodoh karena jawaban [dari bagaimana nasib Linkin Park] itu adalah tidak ada jawaban." Ia pun sama ingin tahunya seperti fan soal nasib itu.
Spekulasi bahwa Linkin Park akan bubar muncul karena Shinoda memiliki proyek solo. Belakangan ia dikabarkan sibuk menggarap album solo terbaru. Januari lalu ia telah merilis mini album bertajuk Post Traumatic. Itu sengaja ia dedikasikan untuk Bennington.
Sebagai lanjutannya, Shinoda akan merilis album berjudul sama pada 15 Juni mendatang. Dua lagu di antaranya adalah Crossing a Line dan Nothing Makes Sense Anymore.
Shinoda mengaku kesulitan membuat musik tanpa kolaboratornya di Linkin Park, Bennington.
"Seminggu setelah Chester pergi, ide untuk berada di studio musik itu menakutkan. Dan itu bukan hanya ide untuk membuat lagu, tapi juga kesedihan akan kenangannya," ungkapnya.
"Ada lapisan ketakutan bagi seorang seniman dalam kondisi seperti ini, 'Bagaimana jika saya tidak bisa membuat sesuatu yang bagus tanpanya?'" lanjut Shinoda. Ketakutan itu lantas membuatnya gelisah. Shinoda berharap tak ada orang lain yang merasakan sepertinya.
"Kalau orang mengalami sesuatu seperti ini, saya harap mereka tidak merasa sesendiri ini. Jika mereka belum pernah melewati ini, saya harap mereka merasa bersyukur," katanya, seperti dikutip dari . (rsa)
0 komentar:
Post a Comment